Site icon KLIKSultra.com

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Himbau Agar Masyarakat Miliki Kesadaran Literasi dan Wawasan Kebangsaan

Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Antonius Benny Susetyo berpendapat, untuk memiliki daya tangkal terhadap tantangan masa kini, khususnya provokasi, fitnah, hoax, dan radikalisme, masyarakat harus didorong untuk memiliki kesadaran literasi dan wawasan kebangsaan.

“Kita harus mendorong masyarakat agar memiliki kesadaran literasi di era digital ini dan juga harus diimbangi dengan memperkuat wawasan kebangsaan,” kata Benny Susetyo dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (21/8/2021).

Menurutnya, kesadaran literasi dan wawasan kebangsaan akan menjadi kekuatan bangsa untuk menghadapi berbagai problem yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok yang berusaha menggoyahkan persatuan bangsa.

“Kelompok dan oknum ini berusaha mengadu domba agama, etnis, suku dan serta merta membuat provokasi dan ujaran kebencian yang menimbulkan ketakutan masyarakat di tengah kondisi saat ini,” tutur Romo Benny, panggilannya.

Rohaniwan ini juga memberikan pandangannya melalui kacamata ajaran agama bahwa pada hakikatnya adalah berdosa besar dan sebuah pelanggaran perintah Tuhan jika seseorang dengan sengaja, tahu, dan mau melakukan ujaran kebencian.

“Ujaran kebencian, fitnah, dan provokasi adalah dosa besar karena sejatinya hal tersebut membawa kehancuran kepada martabat kemanusiaan,” ujarnya.

Menurutnya, pemerintah harus berupaya mendorong daya tangkal masyarakat dengan membentuk komunitas literasi di tengah masyarakat, sebagai perlawanan terhadap kelompok atau oknum yang berupaya memecah belah persatuan dan keutuhan negara.

Ia juga berpesan agar bangsa ini dapat keluar dari problem yang tengah menjerat dengan bersama-sama berkolaborasi, misalnya dengan tolong-menolong, menggalang dana kemanusiaan untuk sesama yang membutuhkan bantuan.

“Kedua, menampilkan positifisme di media sosial dan ruang-ruang publik agar masyarakat secara keseluruhan memiliki pemahaman yang positif atas bangsa ini ke depannya,” ucapnya.

Ia berharap dengan menampilkan hal-hal positif dan optimisme masyarakat di ruang publik serta media sosial, dapat berguna untuk mengurangi pertentangan, konflik-konflik, dan perang opini yang tidak produktif, karena sejatinya persatuan akan kokoh jika tanpa arogansi di dalamnya.

“Kedepannya mari menjadi bangsa yang produktif, inovatif, inspiratif untuk kemajuan bangsa dan negara kita,” kata Benny. (*/cr2)

Sumber: beritasatu.com

Exit mobile version