Komando Teater Timur Tiongkok mengumumkan pada 23 Mei 2024 pelaksanaan latihan militer Bersama “2024A” di laut dan wilayah udara sekitar Taiwan.
Provokasi dan tindakan tidak rasional ini merusak perdamaian dan stabilitas regional, serta tidak membantu perdamaian dan stabilitas kawasan Indo Pasifik.
Pemerintah Taiwan menyoroti dan mengecam sifat hegemonik Tiongkok, dan tindakan tersebut.
Menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan telah menjadi konsensus komunitas internasional.
Ketika komunitas internasional terus memperhatikan situasi di Selat Taiwan.
Pemerintah Tiongkok telah berulang kali mengancam demokrasi Taiwan dan secara sepihak merusak status quo di Selat Taiwan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik.
Kepala Taipei Economic and Trade Office (TETO) Indonesia John C. Chen, Selasa (28/5) menyerukan kepada seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk mendukung pemeliharaan status quo secara damai di Selat Taiwan dan mendesak Tiongkok untuk kembali melakukan pengendalian diri yang rasional, serta segera menghentikan latihan militer yang secara sepihak merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
Taiwan dan Indonesia memiliki kerja sama dan pertukaran yang erat.
Saat ini, terdapat sekitar 400.000 warga negara Indonesia yang tinggal, belajar, dan bekerja di Taiwan. Perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan terkait dengan kepentingan ekonomi dan perdagangan utama Indonesia serta perlindungan orang Tionghoa di perantauan.
Aktivitas militer Tiongkok terus mengganggu perdamaian dan stabilitas kawasan, selain merusak perdamaian di kawasan Selat Taiwan, juga membahayakan keselamatan WNI di Taiwan.
Oleh karena itu, TETO di Indonesia menghimbau seluruh lapisan masyarakat di Indonesia untuk bersama-sama menuntut agar Tiongkok segera menghentikan perilaku tidak masuk akal dan arogan serta tindakan militer yang provokatif tersebut guna memulihkan perdamaian , stabilitas dan pembangunan di kawasan Indo – Pasifik secepatnya.