SURABAYA – Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto berolahraga dengan bersepeda di Kota Surabaya, bertajuk “Gowes Keliling Surabaya” yang diikuti ratusan peserta dari berbagai kalangan masyarakat pada Sabtu (15/10/2022) pagi.
Kedatangannya disambut hangat oleh Menteri Sosial yang juga kader PDIP, Tri Rismaharini, Walikota Surabaya Eri Cahyadi, dan juga para kader politikus PDIP lainnya seperti Yoseph Aryo Adhi, Budiman Sudjatmiko, Pulung Agustanto. Tampak para politisi kader PDIP tersebut bersenda gurau hangat usai menyelesaikan rute bersepeda.
Hasto yang menyampaikan pesan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan, dalam seluruh tahapan pemilu, kader-kader PDI Perjuangan, baik yang menjadi kepala daerah, wakil kepala daerah, maupun anggota legislatif, semuanya harus sehat.
“Dengan sehat itulah, sebagaimana kata Bung Karno, mensana in corpore sano, dalam badan sehat jiwa kita juga sehat,” tukas Hasto.
Selain itu, Hasto mengaku ada pesan khusus lainnya kepada sejumlah kepala daerah, termasuk kepada Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, yang merupakan kader PDIP.
“Ada beberapa pesan untuk kerjasama termasuk bagaimana kita membantu saudara-saudara kita yang ada di Papua dan Aceh,” ungkapnya.
Ditambahkan Hasto, ia datang ke Kota Surabaya, seperti datang ke kota-kota lainnya untuk bersama-sama menggelorakan hidup sehat.
Ditempat yang sama Budiman Sudjatmiko menuturkan, PDIP punya senam SICITA yang menggelorakan semangat nasionalisme melalui olahraga dan sepeda juga merupakan bagian dari olahraga yang menyehatkan jantung.
“Mari kita nikmati Surabaya yang hijau, yang penuh dengan ruang publik dan taman kota. Karena dengan sepeda ini, ada lubang dijalan kita jadi bisa melihat. Untuk itu kita bergembira ria, karena gembira itu penting dalam kehidupan kita,” pungkas Budiman.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak, seluruh peserta bersukaria dan menikmati Surabaya.
Di titik finish, yakni kembali ke Balai Kota Surabaya, akan dinanti pesta kerakyatan.
“Di garis finish kita ditunggu disini dengan pesta kerakyatan. Karena makannya nanti pakai rombong atau gerobak, semua makan dengan warga sekitar,” kata Eri sebelum gowes.
Sepeda itu sendiri berawal dari Gedung Balaikota Surabaya, lalu mengililingi Surabaya Barat dimana lokasinya cukup nyaman dan tidak mengganggu lalu lintas.
Beberapa rute yang menarik dan yang tidak menyebabkan kemacetan diulangi. Total mereka gowes mencapai 50KM.
“Cukup puas gowes kali ini. 50 KM. Tidak terlalu panas. Rutenya juga lumayan bagus. Banyak warna hijau,” kata Hasto usai menyelesaikan gowes.