Ruang pertemuan Hotel Borobudur, dekat Lapangan Banteng, Jakarta dipadati tamu undangan Taiwan yang sedang merayakan hari nasional ke-113, pada Selasa malam, 8 Oktober 2024.
Para tamu begitu memasuki hall tempat acara, pandangan tertuju ke arah panggung dan back drop layar lebar.
Layar visual yang terpajang di panggung utama resepsi Hari Nasional tahun ini menunjukkan Taiwan di saat matahari terbit, papan wafer AI bersinar seperti matahari di puncak utama Yushan, dipadukan dengan bangunan-bangunan terkenal dari utara ke selatan, termasuk Istana Kepresidenan, Taipei 101 dan Kaohsiung Pop Music Center.
Menampilkan vitalitas dan kreativitas Taiwan yang tiada habisnya, karya desain ini mendapat pujian dari tamu undangan resepsi.
Resepsi ini juga menggunakan teknologi digital yang memanjakan mata para tamu undangan akan keindahan Taiwan.
Para tamu juga dapat mengambil foto di Green Screen back drop yang mengombinasikan foto Gedung 101, Taiwan, dan di-posting di media sosial, yang semakin menambah keseruan acara tersebut.
Acara resepsi atau pesta juga menampilkan aneka jajanan khas Taiwan, seperti Din Tai Fung, Xiao Long Bao, Sunrise Tea, Xingfutang Pearl Milk Tea, Snow Ice dan “Golden Malabar”, kopi khas Taiwan yang dibuat oleh pengusaha Taiwan yang telah lama tinggal di Indonesia.
Semua hidangan ini membuat para tamu merasakan persahabatan Taiwan-Indonesia yang semakin erat.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan oleh penyanyi vokal ternama Indonesia Vera, yang menyanyikan lagu-lagu yang populer di China dan Indonesia, antara lain My Heart Will Go On, Always on My Mind, Breeze and Drizzle, Green Island Serenade, dan lainnya. Alunan melodi yang merdu membuat para tamu terpesona, dan resepsi diakhiri secara sempurna dengan nyanyian yang tak terlupakan.
Kantor perwakilan Taiwan di Indonesia atau yang lebih dikenal dengan Taipei Economic and Trade Office (TETO) menggelar “Resepsi Hari Nasional Republik of China (Taiwan) ke-113” di Hotel Borobudur Jakarta pada 8 Oktober 2024.
Kepala kantor perwakilan Taiwan (TETO) John Chen, sebagai tuan rumah acara tersebut, mengucapkan terima kasih kepada para tamu undangan yang memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada Taiwan.
Acara akbar ini dihadiri oleh para pejabat pemerintah, anggota legislatif, diplomat, komunitas Tionghoa, pengusaha Taiwan, cendekiawan, dan insan media, yang berjumlah lebih dari 800 orang. Insan media yang hadir antara lain perwakilan dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Dr Retno Intani selaku Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri, serta pengurus lainnya, Henny Murniati, Yono Hartono dan Moh Nasir.
Diantaranya 8 Anggota DPR RI, Pejabat dari kedutaan Guatemala, Ukraina, Hongaria, Uni Emirat Arab, Bosnia, Italia, Finlandia, Jepang, Uni Eropa, Papua Nugini, Filipina, India, Malaysia, Yordania, dan Latvia yang turut menghadiri acara tersebut.
John Chen dalam pidatonya menyampaikan bahwa tema Hari Nasional tahun ini adalah “Taiwan Baru yang Demokratis, Damai, dan Sejahtera”.
Tahun ini merupakan tonggak penting bagi Taiwan dan Indonesia. Taiwan berhasil menyelesaikan pemilihan presiden dan wakil presiden langsung yang ke-8, yang meletakkan dasar bagi demokrasi. Tata kelola konstitusional kembali inovatif, dan ketahanan demokrasinya yang kuat telah sangat diakui oleh komunitas internasional.
Indonesia juga berhasil memilih presiden baru secara damai dan stabil. Pemerintahan baru kedua negara akan mencapai hasil kerja sama substantif yang lebih baik berdasarkan interaksi yang kuat, yang sudah ada sebelumnya.
Dalam hal ekonomi dan perdagangan, Taiwan telah berhasil mempromosikan “Kebijakan Baru ke Arah Selatan” selama delapan tahun.
Pada paruh pertama tahun ini, total volume perdagangan dengan 18 negara Kebijakan Baru ke Arah Selatan mencapai US$83,5 miliar, atau tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 12,43%, dan ekspor mencapai US$50,2 miliar. Ini merupakan rekor tertinggi untuk periode yang sama di tahun-tahun sebelumnya.
Saat ini, total investasi Taiwan di Indonesia berada di peringkat lima besar investasi asing di Indonesia, dan telah menciptakan sekitar 1 juta lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia.
Ke depannya, investasi Taiwan diharapkan akan mendorong momentum kerja sama regional dengan kebijakan “Digital New Southbound”, yang mengintegrasikan sesama pengusaha Taiwan, memberikan dukungan teknologi manajemen, menciptakan inovasi layanan dan integrasi sistem, untuk memperdalam hubungan teknologi dengan negara-negara Asia Tenggara.
Hubungan bilateral antara Taiwan dan Indonesia semakin erat dalam satu tahun terakhir. Indonesia adalah sumber pekerja migran terbesar di Taiwan dan sumber pelajar asing terbesar kedua di Taiwan.
Saat ini terdapat 400.000 warga negara Indonesia yang tinggal, bekerja dan belajar di berbagai wilayah di Taiwan. Taiwan merasa terhormat menjadi rumah kedua bagi teman-teman dari Indonesia, dan kami ingin mengucapkan terima kasih kepada penduduk baru Indonesia atas dedikasi dan upaya mereka di Taiwan.
Sebagai anggota komunitas internasional yang bertanggung jawab, Taiwan berupaya untuk bergabung dengan organisasi internasional, dan memberikan kontribusi kepada komunitas dunia melalui berbagai cara, memperdalam kemitraan global, menggunakan kekuatan dan kepemimpinan yang baik. Dengan upaya-upaya ini, Taiwan telah menerima dukungan yang semakin besar dari komunitas internasional.
John Chen juga menyebutkan, baru-baru ini, negara-negara mitra yang berpandangan sama dengan Taiwan, seperti Amerika Serikat, Australia, dan Parlemen Eropa, dengan tegas mendukung Taiwan, dan bersama-sama menentang distorsi yang sengaja dilakukan oleh Tiongkok terhadap Resolusi Majelis Umum PBB 2758, yang dikaitkan secara tidak benar dengan “prinsip satu China”.
Persatuan negara-negara demokratis adalah kekuatan utama untuk menahan ekspansi Tiongkok. Pemerintah Taiwan berterima kasih kepada semua pihak atas dukungan mereka bagiTaiwan dan atas segala upaya mereka dalam menjaga perdamaian di Selat Taiwan.
Kepala kantor perwakilan Taiwan, John Chen menyampaikan bahwa Taiwan akan memegang teguh nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, dan terus memperdalam kemitraan dengan Indonesia dan negara-negara yang memiliki cita-cita serupa, serta bekerja sama untuk mewujudkan demokrasi, perdamaian, dan kemakmuran.