Jakarta – Untuk mendorong peran aktif perempuan dalam seluruh spektrum proses perdamaian, Kementerian Luar Negeri RI bekerja sama dengan Southeast Asia Network of Women Peace Negotiators and Mediators (SEANWPNM) akan menyelenggarakan Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators secara online pada tanggal 15-24 Juni 2021.
Acara yang akan menghadirkan perempuan mumpuni dan berpengalaman dalam resolusi konflik dan bina damai ini diharapkan dapat menginspirasi, meningkatkan kapasitas dan mencetak perempuan–perempuan negosiator dan mediator dalam bidang perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
Regional Forum akan dibuka langsung oleh Menlu Retno Marsudi pada Selasa, 15 Juni 2021 pukul 16.00 WIB dan disiarkan secara Live melalui YouTube bit.ly/SEANWPNM.
Akan terdapat 3 (tiga) rangkaian kegiatan, yaitu:
- Dialogue on the Role of Women Negotiators and Mediators in the Afghanistan Conflict bekerja sama dengan Mediators Beyond Borders International (MBBI), Selasa, 15 Juni 2021 pukul 16.30-18.00 WIB. Dialog menghadirkan Ms. Fatima Gailani (anggota tim negosiasi Afghanistan dalam perundingan perdamaian dengan Taliban, anggota komisi rancangan konstitusi Afghanistan tahun 2003, mantan juru bicara Afghan Mujahideen, dan mantan Presiden Palang Merah Afghanistan);
- Dialogue Panel on Women and Conflicts in Southeast Asia – Best Practices and Lessons Learned bekerja sama dengan Mediators Beyond Borders International (MBBI), Kamis, 17 Juni 2021 pukul 16.00 – 17.30 WIB; dan
- Capacity Building Workshop on Peace Negotiation and Mediation selama 4 hari, Senin-Kamis, 21-24 Juni 2021. Kegiatan yang didukung oleh Women in International Security (WIIS), Italia ini akan diisi dengan 10 sesi interaktif dan diikuti oleh 40 peserta dari Asia Tenggara
SEANWPNM terbentuk pada Desember 2020 atas prakarsa Menlu Retno Marsudi yang melihat perlunya kawasan Asia Tenggara memiliki jejaring mediator perempuan, untuk mengadvokasi peran dan suara perempuan dalam berbagai perundingan perdamaian, serta merintis generasi baru perempuan mediator di kawasan. SEANWPNM secara resmi menjadi anggota jejaring perempuan yang tergabung dalam Global Alliance of Regional Women Mediator Networks pada April 2021.
Perempuan sebagai agen perdamaian sudah banyak terbukti dari upaya perempuan dalam mediasi, negosiasi dan fasilitasi proses perdamaian. Namun demikian, proses perdamaian pada tingkat tinggi umumnya di dominasi oleh pria. Berdasarkan data UN Women, antara tahun 1992-2019, perempuan hanya merepresentasikan 13% dari total negosiator dan 6% dari keseluruhan jumlah mediator. Bahkan 7 dari 10 proses perdamaian sama sekali tidak melibatkan perempuan.
Acara Regional Forum of Women Peace Negotiators and Mediators ini juga merupakan bentuk realisasi dari salah satu program prioritas Kemlu RI tahun 2021 yaitu pengarusutamaan gender, khususnya di bidang perdamaian, sekaligus bentuk upaya pemajuan isu women, peace and security (WPS), khususnya di kawasan Asia Tenggara. (*/cr2)