Site icon KLIKSultra.com

Ini Peran Simulasi dan Implementasinya di Era Industri 4.0

Orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof Fergyanto E Gunawan, Dr Eng dalam upacara sidang terbuka pengukuhan guru besar tetap Binus University, Senin, 7 Maret 2022. (Foto: Istimewa)

Jakarta – Peran simulasi menjadi salah satu metode menjawab fenomena ataupun persoalan yang terjadi dalam kehidupan manusia.

Contohnya, mungkin pernah terlintas dalam pikiran bagaimana awalnya teknologi komputer hingga bisa menjadi perangkat yang membantu produktivitas. Simulasi inilah yang menjadi topik orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof Fergyanto E Gunawan, Dr Eng dalam upacara sidang terbuka pengukuhan guru besar tetap Binus University, dilansir beritasatu.com

Fergyanto berpendapat bahwa simulasi adalah bicyle of the mind untuk memahami fenomena kompleks dalam bidang ilmu alam dan ilmu sosial. Untuk dapat melakukan simulasi dengan benar, dibutuhkan pengetahuan mendalam tentang fenomena yang ingin dipelajari, baik di tingkat mikro ataupun makro.

“Suatu masalah yang kompleks dikemas kedalam suatu model atau sistem yang disertai dengan berbagai demonstrasi sedekat mungkin dengan suatu permasalahan. Digunakan teknologi yang dinamakan machine learning, yang secara umum memiliki fungsi mengidentifikasi masalah, pengolahan data berbasis komputer, dan melahirkan solusi,” katanya saat pengukuhan di Jakarta secara luring dan daring, Senin (7/3/2022).

Fergyanto juga memberikan beberapa contoh aplikasi simulasi seperti pada perkembangan teknologi pesawat terbang yang menjawab hubungan kausal, model simulasi tabungan yang menggambarkan laju pertambahan bunga di bank, hingga model infeksi Covid-19 yang menggambarkan laju infeksi.

Secara umum, teori atau hubungan sebab-akibat bisa didasarkan atas proses fisika, kimia, bisnis, psikologi, ataupun kombinasinya. Namun sampai saat ini, komputer tidak memahami kausalitas.

“Binus sebagai perguruan tinggi yang kuat dengan ilmu komputer dan sistem informasi, perlu menyadari bahwa kombinasi keduanya dengan subject matter expert jika diterapkan dengan teori yang kokoh, akan menghasilkan sistem yang dapat diandalkan, bukan sebagai kotak hitam, sehingga dapat lebih diterima oleh ahli di masing-masing bidang dan masyarakat luas,” pungkas Fergyanto menutup orasinya.

Prof Fergyanto merupakan guru besar tetap kesembilan yang dikukuhkan Binus University dalam bidang ilmu Pemodelan Sistem dan Simulasi. Sidang dipimpin oleh Ketua Senat sekaligus Rektor, Prof Harjanto Prabowo, serta dihadiri dewan guru besar, pimpinan Bina Nusantara, keluarga, dan tamu undangan.

Sebelum berkarir sebagai dosen, Fergyanto lama berkarier sebagai periset di Jepang, Jerman, dan Australia. Ia kemudian kembali ke Indonesia dan merintis sebagai dosen dengan perjalanan terbilang cepat.

Sejak menjadi dosen di tahun 2000, beliau kemudian menjadi lektor 200 di tahun 2012, lektor kepala 550 di tahun 2017, dan guru besar di tahun 2021. Saat ini tercatat sebagai head of department of master in industrial engineering. Prof Fergyanto merupakan salah satu dari 6 guru besar yang akan dikukuhkan Binus University melalui rangkaian acara yang diselenggarakan selama 6 hari.(*/cr2)

Exit mobile version