Site icon KLIKSultra.com

Capai ribuan Ton Kopi, Dari Temanggung Menuju Pasar Dunia

Peserta sekolah kopi belajar meracik minuman kopi (foto : siberindo.co)

TEMANGGUNG – Berjuang bangkit dari keterpurukan ekonomi di era pandemi Covid-19, Petani kopi di Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah menggelar sekolah kopi.

Mereka berharap, sekolah kopi dapat melahirkan petani dan pelaku industri kopi andal dari generasi milenial, yang dapat mengangkat derajat kopi sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Koordinator Sekolah Kopi, Sarwadi mengatakan, potensi kopi di Temanggung khususnya di Kecamatan Gemawang sangat besar. Produksi mencapai ribuan ton dengan kualitas yang dapat diandalkan.

Kopi itu mengisi pasar lokal Indonesia bahkan sampai luar negeri, namun kualitas belum optimal, sehingga perlu ditingkatkan.

”Sekolah kopi mencoba meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi dengan standar Internasional yang sehat, serta meningkatkan kualitas produksi, atau olahannya,” kata Sarwadi, di sela pembukaan sekolah kopi, Jumat (22/1).

Dia mengatakan, materi sekolah kopi, di antaranya cara budidaya kopi, panen, pengolahan pasca panen, pengemasan dan pemasaran.

Peserta juga dibekali cara menyajikan, antara lain menjadi barista, serta diperkenalkan dengan jaringan penjualan. Sekolah kopi berlangsung sekitar 2 bulan.

”Peserta mayoritas anak muda, kaum milenial. Peserta awal ada 15 orang. Ke depan segera menyusul gelombang berikutnya,” kata dia sembari mengatakan Pandemi Covid-19 telah memecut petani untuk bangkit, menggerakkan perekonomian kopi.

Peserta Sekolah Kopi, Antoro, mengatakan sekolah kopi diharapkan dapat membantunya menjadi petani dan pelaku kopi yang mampu menaikkan derajat kopi Temanggung, serta dapat meningkatkan kesejahteraan.

”Saya ada ladang kopi milik keluarga, dengan menjadi pelaku kopi yang baik diharapkan kualitas dan produk kopi menjadi baik dan laku mahal,” kata dia.

Ditambahkan, selama ini proses budidaya kopi masih tradisional dan kopi dijual biji, setelah ikut sekolah kopi nantinya akan dijual berupa bubuk kopi, bahkan jika ada modal untuk membuka cafe.

Staf Ahli Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Samsul Widodo mengatakan, mendukung upaya pemasaran kopi dari Temanggung bahkan untuk di ekspor.

Sekolah kopi menjadi langkah untuk melatih petani memproduksi sesuai standar yang ditentukan sehingga mampu bersaing dengan kopi produksi daerah lain, bahkan negara lain seperti Vietnam, Brasil dan negara-negara di Amerika Selatan.

”Kami akan fokus di pemasaran dan pendampingan supaya petani dan yang mengolah agar menghasilkan kopi yang berkualitas,” kata dia.

Bupati Temanggung Al Khadziq mengatakan Pemkab Temanggung terus melakukan pembinaan pada petani, perajin dan para pelaku kopi.

Pemkab juga terus membangun jejaring dengan komunitas kopi nasional dan internasional karena dunia kopi itu dunia spesifik pemainnya banyak dan pesaingnya juga banyak.

”Dukungan dari Kementerian Desa PDTT sangat penting, juga dari pihak lain sehingga kopi dapat meningkat kualitasnya, lebih dikenal luas. Harapan kopi Temanggung lebih cepat go internasional dengan harga yang lebih bagus akan tercapai,” kata dia.

Konjen Hamburg Jerman, Ardian Wicaksono mengatakan akan turut mempromosikan kopi Temanggung pada masyarakat Jerman, dengan catatan harus memenuhi standar.

”Promosi di antaranya melalui even promosi pariwisata, atau memperkenalkan pada berbagai even yang digelar kedutaan dan konsulat,” kata dia pada pertemuan melalui sambungan zoom.

Chief Complience & Network Officer Lion Parcel, Victor Ary Subekti mengatakan Lion punya sejumlah tempat untuk promosi produk-produk Indonesia, termasuk kopi Temanggung bahkan jika kualitasnya bagus dan terjaga stoknya akan dimasukkan dalam katalog produk di pesawat.

”Kami tidak hanya bantu dalam promosi tetapi dalam pengemasan paket sehingga kualitasnya tidak rusak. Semua agar perekonomian di masa Pandemi Covid-19 dapat segera bergerak positif,” kata dia. (*/cr7)

Sumber : siberindo.co

Exit mobile version