MANOKWARI—-Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan didampingi Ketua Umum BPP KKSS, H.Muchlis Patahna dan Ketua DPW KKSS Papua Barat, H.Nurjaya secara resmi membuka kegiatan Musyawarah Wilayah 3 Kerukukan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Provinsi Papua Barat, Sabtu (20/11/2021). Muswil KKSS PB tersebut dilaksanakan di Hotel Aston Niu Manokwari.
Muswil ketiga KKSS PB kali ini mengusung teman utama, “Merajut Kebersamaan, Dalam Bingkai Kekeluargaan Demi Mewujudkan Papua Barat Yang Sehat dan Aman, Sejahtera dan Bermartabat”.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sambutannya, berharap KKSS dapat menjadi wadah penampung dan menaungi aspirasi seluruh warga Sulawesi Selatan di Papua Barat. “Agar terjadi kesejukan bagi warga KKSS,” kata Gubernur berpesan.
Gubernur juga mengajak KKSS untuk selalu menjadi mitra kerja pemerintah daerah, dan selalu menjalin hubungan baik bersama organisasi dan pagujuban lainnya di Tanah Papua Barat. “Pesan saya, KKSS bangun komunikasi dengan organisasi Papua dan non Papua, untuk bersama membangun daerah ini. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri, kita adat, kerukunan, kita harus berjalan bersama-sama,” kata Gubernur.
Dikatakan Gubernur, bahwa KKSS ada dimana-mana dan tidak kemana-mana, ada yang menjadi ASN, TNI/Polri, pengusaha, pelaku usaha mitra kecil. Ini semua telah memberikan kontribusi kepada daerah. “KKSS terima kasih, sudah memberikan kontribusi. Kemajuan ini tidak lepas dari KKSS dan semua suku yang ada,” ujar Gubernur.
Sebelumnya, Ketua Umum BPP KKSS, H.Muchlis Patahna menjelaskan, bahwa KKSS telah berusia 45 tahun. Struktur KKSS ada hingga kecamatan (distrik), ditambah pilar. “Anggota kita ada 15 juta. Kita sudah ada cabang di Afrika Selatan, New York, Kanada, Eropa (Paris), di Johar- Malaysia, Brunei, Sidney. Ini luar biasa semangatnya,” kata Muchlis Patahna.
Kenapa KKSS begitu penting dan begitu seksi? Menurutnya, karena KKSS tetap konsisten dalam mendorong dan mewujudkan nalai-nilai dan budaya Sulsel. Dimana ada Bugis, Makassar, Mandar, Toraja, yang memiliki semboyan yang selaras dengan budaya Indonesia.
“Semboyan yang dikenal adalah 5P yaitu si Pakatuo (saling menghidupi), si Patokkong (saling membangun), si Pakkatau (saling memanusiakan), si Pakkalebbi (saling menghargai) dan si Paringggerang (saling mengingatkan). Motto tersebut membuat orang Bugis,Makassar, Mandar, Toraja bersemangat dan ulet, sehingga mudah berkembang dengan baik dimanapun dia berada,” jelasnya.
Muchlis Patahna juga menegaskan bahwa KKSS bukan wilayah dukung, mendukung. Tugasnya mengaktualisasi kebutuhan warga dan tetap konsisten dalam membantu sesama.
Dia juga menekankan kepada pengurus KKSS Papua Barat, untuk membina Sumber Daya Manusia (SDM). “Tahun lalu kita KKSS kirim 28 mahasiswa keluar Negeri. Mereka kembali menjadi SDM unggul. Tahun ini 50 kita seleksi. Kita fokus mengabdi ‘dimana bumi di pijat di situ langit dijunjung.’ Kita juga fokus membantu pembangunan di Sulsel,” ajaknya.
Muchlis Patahna juga berharap 1,2 atau 3 tahun mendatang, KKSS dapat memiliki sekretariat permanen. “Kita KKSS mau pimpinan yang otentik, yang selalu siap. Siap membantu permasalahan warga KKSS dimana pun berada,” ujarnya.
Secara virtual, Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman juga memberikan sambutan. Ia berterirma terima kasih kepada warga KKSS di Papua Barat, yang telah bersama membangun Papua Barat dan Sulawesi Selatan. “KKSS adalah wadah kulturan non politik, sebagai pengabdian dan tanggungjawab moral. Sebagai wadah silaturahmi. Saya berharap KKSS bisa bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat dalam membangun sektor pariwisata, ekonomi dan lainnya,” kata Andi Sulaiman.
Dalam masa pandemi COVID-19, dia juga mengajak warga KKSS Papua Barat untuk terus membantu Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Kabupaten/Kota dalam memerangi COVID-19. “Jaga citra sipakatau, sipaka lebbi. Jadikan mereka mitra, jadi KKSS potensi untuk membangun Papua Barat,” ujarnya.
Senada dengan Ketua BPP, Ketua DPW KKSS Papua Barat, H.Nurjaya juga mengatakan, bahwa KKSS ada di semua provinsi, selain di Sulawesi Selatan. Dan salah satu paguyuban terbesar di Indonesia. “Kami juga ada di luar negeri. Kami Bugis,Makassar, selalu bisa beradabtasi dimana berada,” ujanya.
Nurjaya juga berharap warga KKSS lebih bisa beradabtasi dengan kearifan lokal, dimana tempat mereka merantau. “Ada kejadian-kejadian yang dilakukan oknum, jangan di bawah ke kerukunan. Karena nanti jadinya panjang kali lebar, kali tinggi,” katanya.
Kepada warga BPD KKKS, diingatkan untuk terus menghargai budaya lokal. Harus menjunjung tinggi nilai-nilai, ‘dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung‘. “Saya mengerti kita Pa Bambangan (Pemarah), silahkan, tapi jangan disambung Na Tolo (bodoh),” kata Nurjaya. Ketua Panitia Muswil, H.Ahmad Kuddus melaporkan, Muswil tersebut dihadiri 12 BPD, Pilar, Organisasi Otonom (IWSS, IPSS, Ikami). (Bustam)