oleh

Banjir Rob di Jakarta Utara

Jakarta – Sebanyak 13 rukun tetangga (RT) di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara dilanda banjir rob atau banjir pesisir setelah hujan deras mengguyur Jakarta, Minggu (7/11/2021). Ketinggian banjir rob ini mencapai 50 sentimeter. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat bersabar dalam menghadapi banjir termasuk banjir rob. Sebab, penanganan banjir rob membutuhkan waktu yang panjang.

“Soal banjir rob ini perlu waktu yang cukup ya, tidak bisa diselesaikan dalam satu, dua, tiga, empat, lima tahun,” ujar Riza di Kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (7/11/2021).

Pemprov DKI, kata Riza, sudah memiliki langkah untuk menangani dan mencegah banjir rob, yakni pembangunan tanggul pengaman pantai atau NCICD. Riza mengatakan pembangunan tanggul ini masih dalam proses.

“Pembuatan tanggul di sekitar pantai itu sudah dilaksanakan bertahap dan memang memerlukan waktu untuk kerja sama, kami pemprov dengan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR terhadap program pembuatan tanggul,” ucap Riza, dilansir beritasatu.com.

Riza meyakinkan masyarakat bahwa Pemprov DKI Jakarta bersama pemerintah bekerja seoptimal mungkin agar Jakarta bebas dari banjir termasuk banjir rob. Pihaknya sudah mengerahkan sumber daya yang ada untuk mengendalikan banjir rob.

Baca Juga  Ahmad Muzani: Negara yang Kuat Adalah yang Punya kemampuan untuk Memenuhi Kebutuhan Pangannya Sendiri

“Jadi, memang perlu waktu, sekali lagi mohon bersabar, semua prinsipnya kami pemerintah daerah didukung oleh pemerintah pusat berupaya sebaik mungkin untuk dapat mencegah, mengendalikan banjir,” kata Riza.

Diketahui, Pemprov DKI terus menggenjot pembangunan tanggul pengaman pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Stage A di kawasan pesisir utara Jakarta. Tanggul pantai merupakan solusi untuk mengatasi banjir di Jakarta yang disebabkan oleh air laut pasang atau banjir rob.

Baca Juga  Pantau Hari Pertama Kampanye di Jabar, Kompolnas Imbau Polri Jaga Netralitas

Panjang trace dari tanggul pengaman pantai ini adalah 46,212 km. Dari jumlah tersebut yang sudah dibangun sepanjang 12,664 km dan yang belum dibangun sepanjang 33,548 km. Dari jumlah yang belum dibangun, sepanjang 11,080 km akan menjadi tugas Kementerian PUPR dan sepanjang 22,468 km menjadi tugas Pemprov DKI, dilansir beritasatu.com.

Wilayah yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR adalah Pantai Kamal-Dadap, Cengkareng Drain, Muara Baru, Ancol Hilir, dan Kalibaru. Sementara lokasi pembangunan yang dilakukan Pemprov adalah Kamal Muara, Muara Angke, Sunda Kelapa, Tanjung Priok, dan Kali Blencong. Untuk Sunda Kelapa rencana dengan KPBU.

NCICD, menurut pihak Pemprov DKI, memiliki sejumlah manfaat, yakni upaya pengamanan dan penataan kawasan pesisir utara Jakarta, penanggulangan banjir rob di Jakarta, perbaikan lingkungan, menahan air laut akibat gelombang pasang air laut/banjir rob, mengurangi kerugian ekonomi dan sosial akibat banjir rob, dan batas jelas pengembangan daratan di kawasan pesisir.

Baca Juga  Menparekraf: Tokyo Marathon di Jepang Jadi Inspirasi Sport Tourism di Indonesia

Untuk perkembangan pembangunan tanggul NCICD yang dilakukan Pemprov DKI adalah pada tahun 2021 menargetkan, pembangunan tanggul pantai di Kamal Muara dengan panjang 790 meter.

“Di mana 600 meter sudah dibangun 2016-2019 dan rencana 2021 sepanjang 190 meter. Nantinya akan tersambung dengan tanggul NCICD Pantai Kamal-Dadap yang menjadi kewenangan pemerintah pusat,” demikian keterangan Pemprov DKI.

Perkembangan lain adalah telah dibangun tanggul NCICD oleh Dishub DKI di Muara Angke dengan panjang 150 meter dan sisanya dibangun oleh Dinas Sumber Daya Air (SDA), yakni Nizam Zachman Timur dengan panjang 3.492 meter, Kamal Muara dengan panjang 600 meter dan Kali Blencong dengan panjang 1.618 meter. (*/cr2)

News Feed