Mencermati secara seksama perkembangan kehidupan berbangsa dan bermasyarakat akhir-akhir ini membuat kita alumni HMI prihatin atas kondisi saat ini. Di bidang politik ada indikasi munculnya kelompok oligarki yang sangat memengaruhi elite politik dalam mengambil keputusan. Dibidang ekonomi, pertumbuhan ekonomi yang dibanggakan pemerintah justru melahirkan kesenjangan yang terlalu mengaga di tengah masyarakat. Keprihatinan kita di bidang budaya, semakin jauhnya masyarakat, terutama generasi milenial dari budaya luhur bangsa. Dan keprihatinan terakhir kita sebagai alumni HMI karena umat Islam terbelah dalam berbagai kelompok, yang sesungguhnya merugikan umat Islam itu sendiri.
Demikian dikatakan Ketua Dewan Pembina Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia (YAHMI), Dr. Ir. H. Ahmad Ganis, mengawali sambutannya dalam pengukuhan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Penasehat dan Badan Pengurus YAHMI periode 2021-2026 pada Sabtu siang di Graha HMI Bandung (29/1).
Dalam bagian lain sambutannya Ahmad Ganis menegaskan alumni HMI sangat menghormati perbedaan, tapi mengharamkan permusuhan, terlebih permusuhan sesama anak bangsa.
“Indonesia adalah negara-bangsa majemuk dengan latar belakang masyarakat multikultural, yang menjadi khazanah bangsa yang tidak ternilai. Formasi Indonesia sebagai negara-bangsa didasarkan pada kesadaran tinggi dan mendalam akan kemajemukan, yang ditautkan oleh suatu nilai dan terikat dalam suatu komitmen sangat kuat, untuk membangun rumah bersama dalam wujud Negara Kesatuan Republik Indonesia,” kata tokoh HMI Bandung yang tahun ini berusia 80 tahun namun masih segar dan sistematis cara berpikirnya.
Lebih lanjut Ahmad Ganis juga mengatakan Islam adalah salah satu elemen penting di dalam bangunan negara-bangsa Indonesia, yang berkontribusi besar dalam proses pembentukan NKRI sebagai penjelmaan negara-bangsa modern. Berpijak pada kesadaran historis sebagai salah satu elemen pembentuk negara-bangsa, umat Islam juga mengambil peran dan berpartisipasi dalam mendorong Indonesia mewujudkan cita-cita kemerdekaan sebagai negara berdaulat, modern, adil, dan sejahtera.
“Islam adalah salah satu elemen penting di dalam bangunan negara-bangsa Indonesia, yang berkontribusi besar dalam proses pembentukan NKRI sebagai penjelmaan negara-bangsa modern,” katanya dihadapan ratusan alumni dan aktivis HMI Bandung yang hadir baik secara fisik maupun online.
Secara perlahan umat Islam mengalami mobilitas sosial seiring dengan proporsi kalangan Muslim berpendidikan tinggi yang semakin membesar. Pendidikan tinggi jelas berperan penting dalam memajukan masyarakat dan berkontribusi besar dalam membangun bangsa. Institusi perguruan tinggi telah menghasilkan orang-orang terpelajar, yang menjelma menjadi kelompok kelas menengah terdidik.
Lapisan kelas menengah terdidik di kalangan Muslim ini banyak pula yang terlibat dalam aktivisme Islam, suatu pergerakan sosial-budaya-politik berbasis Islam dan menyuarakan aspirasi umat Islam. Mereka berhimpun di suatu wadah pergerakan dan berikat dalam suatu perhimpunan, yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). HMI adalah organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang menjadi cikal-bakal generasi intelektual Muslim Indonesia, yang kemudian membentuk Muslim-educated-middle class group yang menjadi salah satu pilar penting bangunan negara-bangsa modern. Mewakili lapisan kelas menengah Muslim terdidik, HMI telah melahirkan alumni dalam jumlah tak terbilang yang memasuki berbagai lapangan profesi dan bidang pekerjaan.
“Hal yang menarik pada HMI dan perkumpulan para alumni HMI adalah keislaman dan keindonesiaan selalu menjadi basis perjuangan, sekaligus panggilan jiwa untuk berkhidmat kepada umat dan bangsa, karenanya saya memanggil seluruh alumni HMI untuk merapatkan shaf dan barisannya untuk bersatu padu menyelesaikan masalah-masalah serius yang dihadapi bangsa ini,” tegas Ahmad Ganis yang diamini oleh seluruh peserta yang hadir.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum YAHMI, Dr. H. Berliana Kartakusumah, mengatakan diantara banyak perkumpulan alumni HMI di seluruh Indonesia, tercatat Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia (YAHMI), suatu wadah berhimpun para alumni HMI Cabang Bandung yang dimaksudkan menjadi sarana untuk melanjutkan perjuangan melalui penguatan peran umat Islam dalam kehidupan kebangsaan.
“Keberadaan YAHMI dijadikan sebagai wahana untuk berkontribusi dalam pemberdayaan umat Islam melalui berbagai macam program dan kegiatan, yang diarahkan untuk menegaskan peran penting dan strategis intelektual muslim (alumni HMI) dalam tata kelola pemerintahan negara,” kata Ketua Umum YAHMI, Berliana Kartakusumah, yang biasa dipanggil Kang Ber ini.
Untuk itu, Berliana menegaskan YAHMI bertekad untuk melanjutkan kiprah dalam menopang perkaderan HMI yang menjadi bibit inteligensia muslim, basis kelas menengah terdidik, dan sumber kepemimpinan nasional.
“YAHMI juga merancang program dan kegiatan yang mencakup: dakwah dan syiar Islam, kampanye publik (broadcasting), advokasi sosial, penguatan jaringan (nasional-internasional), pengembangan ekonomi, bahkan penguatan peran politik terutama dalam konteks kebijakan publik untuk mewujudkan pesan profetik: al-mashalah al-ammah. Dengan demikian, YAHMI dapat berkontribusi dalam ikhtiar panjang untuk melakukan penguatan peran umat Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia,” tegas Kang Ber mantap.
Berikut Susunan Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Penasehat dan Badan Pengurus Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia periode 2021-2026:
Dewan Pembina
1. Dr. Ir. H. Ahmad Ganis 2. Drs. H. Amri Zaman, MP. Ac, Ak.
3. Prof. Dr. Hj. Ernie Tisnawati Sule, SE
4. Dr. H. Happy Bone Zulkarnain, MS.
5. Ir. H. Nibrasullah Salim 6. Ir. H. Lilik Muflihun 7. H. Muhammad Ismiransyah Zain, SE., MBA. 8. Drs. H. Medrial Alamsyah
9. Prof. Dr. H. Aidul Fitriciada Azhari, SH.
Dewan Pengawas
1. Drs. H. Suherman Saleh, Ak., MSc., CA
2. Dr. Ir. H. Ahmad Kurniadi
3. Drg. Hj. Murnisari
4. Prof. Dr. H. Bunyamin Maftuh, MPd., MA.
5. H. Tommy Soetomo, SE.
6. Ir. H. Tigor Sihite
7. Hj. Hilzahra Pheni, SE., MSc.
8. Drs. H. Sujana Sulaeman
9. H. Awod Said, SE.
10. Prof. Dr. Hj. Endah Ratnawaty Chotim, M.Ag., M.Si.
11. dr. Asad, Sp. THT.
12. Ketua Umum Badko HMI Jabar (ex-officio)
13. Ketua Umum HMI Cabang Bandung (ex-officio)
Badan Pengurus
Yayasan Harapan Mukhlisin Indonesia periode 2021-2026
KETUA UMUM Dr. H. Berliana Kartakusumah, M.Pd.
Ketua Dr. H. Ahmad Doli Kurnia Tandjung, S.Si., MT.
Ketua Dr. H. Amich Al Humami, MA., M.Ed.
Ketua Dr. Ir. H. Sodik Mujahid, M.Sc.
Ketua Dr. Ir. H. Herman Khaeron, MT.
SEKRETARIS UMUM H. Ervik Ari Susanto, SIP
Wk. Sekretaris Dr. Hj. Yoni Fuadah, dr., Sp.PF (K), M.Si., DFM.
Wk. Sekretaris Sukmana, S.Pd.
Wk. Sekretaris Sudrajat, S.Ag.
Wk. Sekretaris Kiki Asokawati, SE.
BENDAHARA UMUM
H. Aceng Roni Syahbana, S.Pd., M.Si., AIFO.
Wk. Bendahara H. Ahmad Zaki, SE.
Wk. Bendahara R. Fitrun Fitriansyah
Wk. Bendahara Elih Halimah, S.Ag., M.Si.
Dewan Penasehat
Hj. Roesna Syatria Malik Zain
Prof. Dr. H. Bagir Manan, LLM.
Drs. H. Endang Mulyanuddin
Dra. Hj. Cucu Sukaesih Ace Misbah, Apt.
Prof. Dr. H. M. Fakry Gaffar, MEd.
Prof. Dr. KH. Miftah Faridl
Ir. H. Purwoto Handoko
Drs. KH. Sakib Mahmud
Dr. Ir. H. Abdullah Puteh
Prof. Dr. H. Laode Masihu Kamaluddin, MSc.
Ir. H. M. Najib, MSc.
Prof. Dr. H. Syamsu Yusuf LN., MPd.
Prof. Dr. H. Syamsul Hadi Senen, MS.
Drs. Komarudin Rahmat
Ir. H. Limanseto
H. Adjie Esa Poetra
Prof. Dr. H. Nanat Fatah Natsir, MS.
Prof. Dr. Hj. Nurhayati Djamas, MA.
Dr. H. Dedy Djamaludin Malik, MS.
Dr. Ir. H. Surya Dharma, MBA
Prof. Dr. Ir. H. Harun Al-Rasyid, MSc.
Prof. Dr. H. Yuddy Chrisnandi, SE., ME.
Fajar R. Zulkarnaen, ST., MT.