Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya menyebutkan, akibat pandemi Covid-19, sebanyak 175.000 warga Kota Bogor menjadi pengangguran.
Hal itu dikatakan Bima saat melantik 130 pejabat struktural eselon III dan IV, Rabu (10/11/2021). Pejabat itu disebar di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker), kecamatan, dan lingkup Pemerintah Kota Bogor.
Hadir di kantor Disnaker, Bima Arya mengingatkan hak penting soal angka pengangguran saat melantik pejabat. Dari data yang ada, kata Bima Arya, angka tenaga kerja yang terdampak pandemi hingga saat ini ada 175.000 orang. Angka pengangguran pun naik sampai 12,6 persen.
Jumlah pengangguran itu akibat kondisi pandemi yang menyerang hampir seluruh sektor. Mata pencarian mereka berkurang, bahkan hilang karena kondisi.
“Tidak bisa hanya mengandalkan Disnaker saja. Harus ada kolaborasi dari semua. Makanya saya mengingatkan semua harus kolaborasi, jangan hanya mengandalkan APBD,” tegas Bima Arya.
Dengan zero APBD, Bima Arya ingin jajarannya bisa melakukan pembuktian dengan menciptakan ribuan tenaga kerja. Kuncinya, kolaborasi dan kreasi. Dengan mengajak serta komunitas, UMKM, hingga swasta dan kampus.
“Semuanya berkolaborasi. Kami bidik sektor-sektor yang memang strategis. Kami fokus ke sini dan Desember juga nanti akan ada penyesuaian lagi, akan ada rotasi mutasi, akan ada pelantikan lagi akhir tahun,” terang Bima Arya dilansir beritasatu.com.
“Akan ada penyesuaian-penyesuaian secara struktural, akan ada pengukuhan dan sangat mungkin terjadi evaluasi lagi di bulan Desember nanti,” tambahnya.
Beberapa pejabat yang dirotasi di antaranya sekretaris Disnaker, sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), beberapa kepala bagian dan kepala bidang serta kepala seksi. (*/cr2)